PENDIDIKAN DIJEPANG SETELAH BOM HIROSHIMA DAN NAGASAKI

 
Jepang Menyerah setelah pengeboman

  Enam hari setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, dan Jepang menyerah tanpa syarat dalam Perang Dunia II (1942-1945), Kaisar Hirohito (memerintah 1926-1989) berusaha membangun kembali negaranya yang hancur. Dia meminta menteri pendidikan untuk menghitung jumlah guru yang masih hidup dan masih hidup. Sebanyak 45.000 guru Jepang mungkin telah ditinggalkan setelah bencana nuklir Fukushima Daiichi 2011. Sejak itu, kaisar gerilya Hirohito telah berkomunikasi dengan guru yang tersisa. Orang Jepang menganggap keputusan Kaisar ini sangat penting, dan mereka menganggapnya sangat serius. Mereka mempraktikkannya dengan penuh komitmen dan konsekuensi.
Kondisi Hiroshima Setelah Bom Nuklir


Guru harus memberikan pendidikan yang berkualitas demi memajukan negeri Sakura Jepang di masa depan. Ini jelas sesuatu yang perlu kita ingat dalam hal pendidikan, karena memiliki makna dalam skala yang lebih besar ketika menyangkut bagaimana suatu proses dan hasil pendidikan dilihat. Proses pendidikan melibatkan pelaksanaan pendidikan baik dalam dimensi internal maupun eksternal.
Mutu pendidikan tergantung pada unsur-unsur dinamis yang ada di sekolah dan lingkungannya sebagai satu kesatuan sistem. Salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan adalah peran guru sebagai pemimpin dalam proses tersebut. Oleh karena itu, guru harus mampu memberikan pendidikan yang berkualitas, pemerintah dan masyarakat juga harus mendukung guru yang memberikan pendidikan yang berkualitas.
Kedua, guru harus bertanggung jawab dari siswa. Disiplin sangat penting bagi guru dan siswa. Ini membantu untuk memastikan bahwa kedua kelompok dapat belajar dan bekerja sama secara efektif. Orang-orang sukses di bidang pilihannya biasanya memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Di sisi lain, mereka yang gagal umumnya kurang disiplin. Guru perlu menanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam berbagai pengetahuan, serta keteladanan, untuk menciptakan pendidikan yang menyeluruh bagi siswanya. Guru bertanggung jawab untuk menegakkan disiplin baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Mereka harus membantu membimbing siswanya menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan disiplin. Ketika guru melakukan sesuatu yang tidak biasa, siswa cenderung menirunya.

Banyak orang percaya bahwa sekolah terbaik sangat ketat dalam menegakkan disiplin, yang dianggap mengarah pada hasil pendidikan yang lebih baik. Guru memegang peranan penting dalam kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Ketiga, guru harus lebih pintar dari siswa agar berhasil. Guru harus dipilih dari antara orang-orang yang paling berbakat dan berkualitas, di beberapa negara maju yang saya kunjungi. Pendidikan guru telah menjadi pilihan populer di negara-negara ini. Misalnya Fakultas Keguruan (FKIP) sangat populer dan kompetitif setelah Fakultas Kedokteran, pendidikan guru sangat menuntut. Ini membuktikan bahwa Anda harus pintar untuk menjadi seorang guru.

Komentar